*

Rabu, 21 Maret 2012

Bahan Kimia di Bidang Kesehatan

      Bahan kimia sangat erat kaitannya dengan kesehatan. Pemanfaatan bahan kimia dalam bidang kesehatan antara lain obat-obatan dan zat radioaktif.

Bahan Kimia dalam Obat-obatan

Apakah analgesik itu? Analgesik adalah obat untuk menghilangkan rasa nyeri, seperti sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri tulang atau otot. Obat-obatan yang termasuk analgesik, di antaranya asetaminofen atau parasetamol, kafein, dan asetosal (aspirin). Obat antipiretik merupakan obat untuk menurunkan panas atau demam. Adapun obat dekongestan digunakan untuk membantu melegakan saluran hidung sehingga tidak tersumbat dan obat antialergi digunakan untuk membantu menghilangkan gatal-gatal di hidung. Golongan obat analgesik dan antipiretik dapat menimbulkan kantuk. Kedua obat ini bekerja dengan menekan sistem saraf pusat.

Bahan Kimia dalam Zat Radioaktif

Apakah zat radioaktif itu? Zat radioaktif adalah zat yang dapat memancarkan sinar-sinar radioaktif. Sinar radioaktif terdiri atas sinar alfa, beta, dan gamma. Zat radioaktif dalam dunia kedokteran digunakan untuk mendeteksi organ tubuh yang sakit. Selain itu, zat radioaktif juga dapat digunakan untuk merusak sel-sel yang tidak diinginkan, seperti sel-sel kanker. Zat radioaktif yang biasa digunakan dalam bidang kesehatan antara lain iodin-131, kobalt-60, dan fosfor-32. Pemakaian iodin-131 kini telah terdesak oleh Tc-99. Hal ini karena sifat Tc-99 yang ideal dari segi proteksi radiasi dan pembentukan citra, dapat diperoleh dengan mudah dan harganya relatif murah. Namun demikian, I-131 masih sangat diperlukan untuk diagnosa dan terapi, khususnya kanker kelenjar tiroid.

Bahan Kimia dalam Bahan Makanan

Saat ini, makanan dibuat sedemikian rupa agar terasa lezat, terlihat menarik, dan tahan lama. Untuk mencapai tujuan tersebut, pada makanan ditambahkan berbagai bahan kimia yang dinamakan zat aditif. Apakah yang dimaksud zat aditif dan apa saja yang termasuk zat aditif? Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan. Penggunaan zat aditif sebenarnya sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Nenek moyang kita telah menggunakan garam untuk mengawetkan daging dan ikan, serta rempah-rempah untuk melezatkan makanan. Zat aditif yang digunakan sebagai pewarna telah digunakan untuk memberi warna kuning pada mentega sejak abad ke-14. Penduduk Asia juga sudah menggunakan sejenis bahan penyedap seperti monosodium glutamat (MSG) atau biasa disebut vetsin. Di zaman modern seperti sekarang ini, bahan tambahan makanan digunakan dalam skala yang makin luas. Luasnya penggunaan bahan tambahan makanan dapat dilihat dari pengelompokannya seperti diatur dalam peraturan Menkes nomor 235 (1979). Dalam peraturan Menkes tersebut, disebutkan bahwa berdasarkan fungsinya, bahan tambahan makanan (zat aditif) dikelompokkan menjadi 14, di antaranya, yaitu: antioksidan dan antioksidan sinergis, pengasam, penetral, pemanis buatan, pemutih dan pematang, penambah gizi, pengawet, pengemulsi (pencampur), pemantap dan pengental, pengeras, pewarna alami dan sintetis, penyedap rasa dan aroma, dan lainnya. Nah, pernahkah kamu memerhatikan label komposisi bahan pada makanan kemasan? Komposisi adalah semua bahan baku pembuat makanan kemasan, termasuk zat aditif yang digunakan dalam pembuatan atau persiapan pangan dalam kemasan. Bahan aditif yang mesti dicantumkan dalam kandungan isi meliputi bahan buatan atau alami yang ditambahkan untuk memperbaiki penampilan, bau, rasa, konsistensi atau lama penyimpanannya.

bahan kimia menambah cita rasa

Biasanya, bahan aditif diberi kode huruf E (Eropa) dan diikuti dengan tiga angka. Misalnya, E 100 sebagai kode pewarna, E 200 kode konsevator, E 300 kode antioksida, dan E 400 kode pengemulsi atau stabilisator. Contoh bahan aditif itu adalah E 200 asam sorbat, E 201 Na sorbat, E 300 asam askorbat, E 311 oktil gallat, E 320 butil hidroksilanisol (BHA), dan E 321 butilhidroksil toluena (BHT). Berdasarkan asalnya, bahan aditif pada makanan dibedakan menjadi dua, yaitu alami dan buatan.

0 komentar:

Posting Komentar